Dalam artikel ini akan coba dijelaskan mengenai bagaimana
mensetting MikroTik sebagai gateway dan bandwidth management dalam sebuah LAN.
Sebelum masuk ke proses konfigurasi, agar lebih mudah dipahami berikut saya
gambarkan topologi jaringan sebagai contoh kasus yang kemudian akan kita
implementasikan dalam bentuk konfigurasi MikroTik. Ini sebagai contoh saja,
aslinya anda harus menyesuaikan dengan kondisi jaringan anda sendiri.
Dari topologi diatas, ada beberapa hal yang nantinya akan kita lakukan, yaitu :
·
Menentukan IP Address untuk Interface Public dan Local pada
Gateway MikroTik, dimana Interface Public
akan terkoneksi ke Jaringan Internet sedang Interface Local akan terkoneksi ke Jaringan Local.
akan terkoneksi ke Jaringan Internet sedang Interface Local akan terkoneksi ke Jaringan Local.
·
Menentukan IP Address disetiap Client, sesuaikan seperti pada
gambar topologi.
·
Menentukan Routing pada Gateway MikroTik sehingga dirinya sendiri
sudah harus bisa terkoneksi ke
Internet.
Internet.
·
Mengaktifkan NAT pada Gateway MikroTik agar setiap Client dapat
terkoneksi ke Internet.
·
Membatasi penggunaan bandwidth download dan upload untuk
masing-masing Client, seperti terlihat
pada gambar topologi.
pada gambar topologi.
Dari
hal-hal yang kita lakukan di atas menjadi panduan bagi kita untuk menentukan
apa saja yang harus kita kerjakan, berikut langkah demi langkah proses
konfigurasinya :
1.
Langkah-langkah konfigurasi IP Address Gateway Server MikroTik
Karena
Gateway MikroTik akan menghubungkan area local dan area public maka pada PC
Gateway sudah harus terpasang minimal 2 buah Ethernet Card, dalam hal ini Interface
Public dan Interface Local. Sebagai langkah awal kita harus memastikan bahwa
kedua interface telah dikenali oleh PC Gateway. Untuk itu masuk ke sistem
MikroTik setelah sebelumnya Login, lalu ketikkan perintah berikut pada prompt :
[admin@MikroTik] > interface ethernet print
Jika kedua interface terdeteksi maka akan tampil seperti terlihat pada gambar
[admin@MikroTik] > interface ethernet print
Jika kedua interface terdeteksi maka akan tampil seperti terlihat pada gambar
Konfigurasi
IP Address untuk kedua Interface
2.
Konfigurasi IP Address Client-01, cara yang sama dilakukan pada Client-02 dan
Client-03, yang berbeda
hanyalah IP Address yang diberikan.
hanyalah IP Address yang diberikan.
3. Menentukan Routing Gateway MikroTik agar bisa terkoneksi ke
Internet
Untuk melakukan konfigurasi pada Gateway MikroTik kali ini kita
akan menggunakan Tools bawaan MikroTik sendiri yang bernama WINBOX, alasan utama
menggunakan winbox karena aplikasi tersebut sudah berbasis GUI sehingga lebih
mudah dan telah berjalan di atas OS Windows. Cara memperoleh aplikasi winbox
yaitu dengan mendownloadnya dari Gateway MikroTik via Web, untuk itu sebelumnya
pastikan dulu PC Client telah terkoneksi ke Gateway MikroTik. Cara termudah
untuk memastikan hal itu adalah dengan melakukan tes PING dari Client ke
Gateway MikroTik, jika sudah ada pesan Reply berarti telah terkoneksi dengan
baik. Selanjutnya pada client yang menggunakan OS Windows, buka Internet
Explorer atau program Web Browser lainnya lalu pada Address ketikkan alamat IP
dari Gateway MikroTik.
Jalankan
program winbox
Setting
Routing ke Internet Gateway, lihat kembali gambar topologi jaringannya sebagai
panduan.
4.
Mengaktifkan NAT pada Gateway MikroTik agar setiap Client dapat terkoneksi ke
Internet.
Buka
Jendela Firewall, lalu buka buka table NAT.
Masukkan
IP Address Client dalam aturan NAT agar Client dapat mengakses Internet. Ulangi
langkah di atas untuk Client-02 dan Client-03.
Tampilan
tabel NAT seharusnya akan tampak seperti gambar berikut.
Pada tahapan ini seharusnya semua Client sudah bisa terkoneksi ke Internet.
5. Membatasi penggunaan bandwidth untuk masing-masing Client tidak
ada satupun Client yang akan memonopoli penggunaan bandwidth. Kita akan
menggunakan metode “Queue Tree” untuk membatasi penggunaan bandwidth pada
Client. Karena dengan metode Queue Tree kita akan lebih leluasa dalam
menerapkan aturan-aturan dalam pembatasan bandwidth, tidak demikian jika kita
menggunakan metode “Simple Queue”.
Langkah pertama kita harus membuat aturan di Firewall pada tabel
MANGLE, untuk memberikan tanda “mark” pada paket-paket yang masuk dan keluar
dari Gateway MikroTik ke masing-masing Client.
Gambar sebelumnya merupakan langkah untuk membuat ‘Mark
Connection’ atau penanda koneksi, langkah selajutnya masih merupakan lanjutan
dari langkah sebelumnya, namun kali ini kita akan membuat ‘Mark Packet’ atau
penanda paket, silahkan ikuti langkah-langkah seperti pada gambar. Langkah
pertama diawali dengan meng-klik tanda ‘+’ pada Tab Mangle, seperti ditunjukkan
pada langkah ke-4 pada gambar sebelumnya.
Ulangi langkah pembuatan ‘Mark Connection’ dan ‘Mark Packet’ untuk
Client-02 dan Client-03, yang berbeda hanya pada bagian : Src. Address, New
Connection Mark dan New Packet Mark yang nantinya disesuaikan dengan Client-02
dan Client-03. Hasil akhirnya seperti pada gambar di bawah :
Konfigurasi
‘Queue Tree’, untuk besar bandwidth download dan upload untuk masing-masing
Client
silahkan lihat kembali gambar topologi jaringan.
silahkan lihat kembali gambar topologi jaringan.
Pengaturan
bandwidth download untuk Client-01
Lakukan langkah yang sama untuk mengatur bandwidth download dan
upload untuk Client-02 dan Client-03. Bagian yang berbeda hanya pada : Name,
Packet Mark, Limit at dan Max Limit. Tampilan akhir pengaturan bandwidth untuk
masing-masing Client akan terlihat seperti pada gambar berikut :
Gambar
di atas juga nantinya akan dimanfaatkan untuk memantau penggunaan bandwidth
Download dan Upload pada masing-masing Client.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar